Kalian pernah dengar atau mengetahui sesuatu tentang Megalomania gak? Itu lho sebutan kepada seseorang yang memiliki obsesi yang berlebihan terhadap sesuatu. Berlebihan disini berarti "lebih daripada normal". Dalam ilmu psikologi, megalomania
termasuk salah satu bentuk gangguan kepribadian manusia. Penderitanya
memiliki suatu kecenderungan menghargai dirinya dengan berlebihan dan
melampaui batas.
Ciri-ciri megalomania adalah :
1. tidak mau menerima kritik
2. selalu ingin dihargai
3. selalu ingin jadi ketua
4. mencari pendukung
5. merasa orang lain engga punya kemampuan
Contohnya dalam kasus ini adalah Adolf Hitler dan Hugo Chavez. Hebat kan saya bisa tahu nama-nama penyakit aneh kayak gini? Hahaha. Sombong, sombong! (Sstt, padahal baru tau juga dari mbah gugel 10 menit yang lalu sebelum nulis postingan ini) 

Kalo kalian penasaran kenapa sih saya mesti nyeritain tentang megalomania segala. Apakah untuk menyindir seorang teman atau kenalan? Gak kok, sama sekali gak. Sampai sejauh ini, saya belum pernah mengenal, melihat, ataupun memiliki teman seperti itu. Jadi, kenapa saya ceritain tentang megalomania di awal? Kenapa harus megalomania? (Ya ampun yas, stop to repeating the same question) 

Oke, oke. Fokus.
Well, itu cuman buat pengetahuan aja kok buat teman-teman yang baca ini, hahaha
Well, itu cuman buat pengetahuan aja kok buat teman-teman yang baca ini, hahaha
Sebenarnya saya jadi ngerasa kena gejala megalomania. Yah, bukan dalam artian yang sebenarnya sih. Cuman ada kemiripan dikit pada bagian "obsesi." Terobsesinya pada apa? Pada blog ini. Dua tahun yang lalu, waktu pertama bikin blog ini kayaknya gak gitu-gitu terobsesi amat ama blog gembel ini. Malahan abis bikin, gak pernah buka lagi (akibat lupa password juga sih, hehe). Tampilan layout ancur, isi postingan cuman satu, gak mutu lagi. Parah. Parah memang, ckckck
Baru-baru ini aja, dosen mata kuliah Aplikasi Komputer menugaskan kami "mahasiswa-mahasiswa terpandai, terkeren, ter-best di fakultas untuk membuat blog" (Huwekk! Kalo mau muntah, muntah aja. Saya udah duluan). Karena itulah saya jadi terobsesi melakukan perbaikan pada blog ini. Masalah kalo dibiarkan aja, bisa-bisa blog sial ini jadi bahan ketawaan satu kelas, hahaha. Yang punya aja ketawa ngeliatnya, apalagi orang lain. Betul? Bikin baru juga sama aja. Gak ada bedanya ama yang lama. Makanya lebih fokus pada perbaikan yang disini. Dan gak tanggung-tanggung makan waktu 6 jam sampai bikin postingan ini. Gak nyangka ya. Ternyata mendesain web itu menyenangkan meskipun sulit. Harus paham dulu apa itu bahasa html atau css. Saya gak terlalu paham, tapi saya bisa-bisa kan aja, hehe. Ke-error-an beberapa kali waktu ngedit html-nya tidak membuat saya menyerah atau nangis darah (Wuihh! bahasanya keren pake majas hiperbola)
0 komentar:
Posting Komentar